Ping your blog, website, or RSS feed for Free
Rencana pemerintah menghapus seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur tertulis dinilai gegabah. Pengamat pendidikan dari Universitas Paramadina, Muhammad Abduhzen, mengatakan, hal itu akan semakin membuka celah kecurangan yang berpengaruh pada kualitas lulusan pendidikan tinggi di masa yang akan datang.

Apalagi, menurutnya, saat ini belum ada peta data pokok serta kualitas pendidikan secara nasional.

"Jalur undangan bisa menjadi baik hasilnya kalau kita sudah memiliki data serta peta sekolah rapi dan tertata lengkap. Peta kualitas sekolah dan data-data pokok pendidikan kita saja masih kacau. Kebijakan penghapusan ujian tulis SNMPTN itu akan merugikan," kata Abduhzen, Rabu (14/3/2012), di Jakarta.

Ia menjelaskan, dampak jangka panjang yang akan dituai dunia pendidikan nasional adalah terjadinya kemerosotan kualitas lulusan pendidikan tinggi ke depannya. Penghapusan ujian tulis SNMPTN juga akan semakin membuka celah untuk melakukan kecurangan, baik di jenjang pendidikan menengah maupun di jenjang pendidikan tinggi.

Selain itu, ia juga menilai pengawasan ketat yang dijanjikan pemerintah hanya akan menjadi formalitas belaka. Meski diawasi, menurutnya, dorongan untuk berbuat curang jauh lebih besar ketimbang kemampuan untuk melakukan pengawasan. Kecurangan akan semakin sistematis karena manipulasi nilai akan terjadi sejak kelas I SMA (sederajat).

"Aparatur negara kita, baik di jenjang SMA maupun di pendidikan tinggi, belum bisa dipercaya, akan banyak permainan," ujarnya.

Seperti diberitakan, mulai tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) berencana menghapus ujian tulis SNMPTN. Alasannya adalah efisiensi waktu dan anggaran yang digunakan serta sebagai pelecut menyajikan nilai rapor dan nilai ujian nasional yang kredibel sekaligus mengintegrasikan pendidikan menengah dengan pendidikan tinggi.


Di sisi lain, terdapat pula artikel yang menyebutkan persetujuan terhadap penghapusan snmptn tulis 2013 ini.
Berikut artikelnya :


Jalur Undangan SNMPTN 2013 Akan Lebih Longgar
Kebijakan menghapus ujian tulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di 2013 mendorong pemerintah untuk mengubah kuota jalur undangan. Nantinya, sekolah nonunggulan akan diakomodasi agar mendapatkan akses tambahan.

Ketua SNMPTN 2012, Akhmaloka, mengatakan, kebijakan ini akan membuka kesempatan yang sama pada semua sekolah untuk mengajukan siswa berprestasinya mengikuti SNMPTN jalur undangan. "Ke depan, PTN tidak mencari siswa berprestasi di sekolah unggulan saja, tapi juga sekolah-sekolah lain," kata Akhmaloka di Jakarta, Jumat (15/3/2012).

Dijelaskannya, peluang sekolah nonunggulan menjadi besar karena SNMPTN hanya memiliki satu pintu. Yakni jalur undangan yang proporsi minimalnya 60 persen dari jumlah mahasiswa baru. Hal ini wajib dan berlaku di seluruh PTN.

"Enam puluh persen melalui jalur undangan, akan membuka kesempatan yang luas bagi sekolah untuk mendaftarkan siswa-siswa berprestasi," jelasnya.

Untuk diketahui, aturan yang berlaku saat ini, sekolah yang belum terakreditasi hanya diberi jatah lima persen dari jumlah siswa untuk dapat ikut jalur undangan. Lalu sekolah dengan akreditasi C hanya 15 persen, akreditasi B sebanyak 30 persen, sedangkan untuk sekolah akreditasi A paling banyak, yakni 50 persen. "Ke depannya akan lebih longgar," pungkasnya.


Sumber : edukasi.kompas.com
Oleh : Ardhi Sukses



Ping your blog, website, or RSS feed for Free
Gunung Berapi dan Penyebab Terjadinya | Geografi



Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.
Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava, kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti berikut:

  * Aliran lava.
  * Letusan gunung berapi.
  * Aliran lumpur.
  * Abu.
  * Kebakaran hutan.
  * Gas beracun.
  * Gelombang tsunami.
  * Gempa bumi.


Penyebab Terjadinya Gunung Berapi




Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma).

Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui rekahan- rekahan mendekati permukaan bumi.

Gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair yang terdalam di dalam bumi. Magma terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior bumi. Pada kedalaman tertentu, suhu panas ini sangat tinggi sehingga mampu melelehkan batu-batuan di dalam bumi. Saat batuan ini meleleh, dihasilkanlah gas yang kemudian bercampur dengan magma. Sebagian besar magma terbentuk pada kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan bumi. Sebagian lainnya terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48 km.

Magma yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan karena massanya yang lebih ringan dibanding batu-batuan padat di sekelilingnya. Saat magma naik, magma tersebut melelehkan batu-batuan di dekatnya sehingga terbentuklah kabin yang besar pada kedalaman sekitar 3 km dari permukaan. Kabin magma (magma chamber) inilah yang merupakan gudang (reservoir) darimana letusan material-material vulkanik berasal.

Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam kondisi di bawah tekanan batu-batuan berat yang mengelilinginya. Tekanan ini menyebabkan magma meletus atau melelehkan conduit (saluran) pada bagian batuan yang rapuh atau retak. Magma bergerak keluar melalui saluran ini menuju ke permukaan. Saat magma mendekati permukaan, kandungan gas di dalamnya terlepas. Gas dan magma ini bersama-sama meledak dan membentuk lubang yang disebut lubang utama (central vent). Sebagian besar magma dan material vulkanik lainnya kemudian menyembur keluar melalui lubang ini. Setelah semburan berhenti, kawah (crater) yang menyerupai mangkuk biasanya terbentuk pada bagian puncak gunung berapi. Sementara lubang utama terdapat di dasar kawah tersebut.

Setelah gunung berapi terbentuk, tidak semua magma yang muncul pada letusan berikutnya naik sampai ke permukaan melalui lubang utama. Saat magma naik, sebagian mungkin terpecah melalui retakan dinding atau bercabang melalui saluran yang lebih kecil. Magma yang melalui saluran ini mungkin akan keluar melalui lubang lain yang terbentuk pada sisi gunung, atau mungkin juga tetap berada di bawah permukaan.


Dampak Letusan Gunung Berapi
Dampak letusan gunung berapi terhadap lingkungan dapat berupa dampak yang bersifat negatif dan positif. Dampak negatif dari letusan suatu gunungapi dapat berupa bahaya yang langsung dapat dirasakan oleh manusia seperti awan panas, jatuhan piroklastik, gas beracun yang keluar dari gunungapi dan lain sebagainya, sedangkan bahaya tidak langsung setelah erupsi berakhir, seperti lahar hujan, kerusakan lahan pertanian, dan berbagai macam penyakit akibat pencemaran. Adapun dampak positif dari aktivitas suatu gunungapi terhadap lingkungan adalah bahan galian mineral industri, energi panasbumi, sumberdaya lahan yang subur, areal wisata alam, dan sebagai sumberdaya air.

1.  Dampak Negatif:

    Bahaya langsung, terjadi pada saat letusan (lava, awan panas, jatuhan piroklastik/bom, lahar letusan dan 
    gas beracun).
    Bahaya tidak langsung, terjadi setelah letusan (lahar hujan, kelaparan akibat rusaknya lahan 
    pertanian/perkebunan/ perikanan), kepanikan, pencemaran udara/air oleh gas racun: gigi kuning/ keropos,
    endemi gondok, kecebolan dsb.


2.  Dampak Positif :

    Bahan galian: seperti batu dan pasir bahan bangunan, peralatan rumah tangga,patung, dan lain lain.
    Mineral : belerang, gipsum,zeolit dan juga mas (epitermal gold).
    Energi panas bumi: listrik, pemanas ruangan, agribisnis
    Mata air panas : pengobatan/terapi kesehatan.
    Daerah wisata: keindahan alam
    Lahan yang subur: pertanian dan perkebunan
    Sumberdaya air: air minum, pertanian/peternakan, dll.